mari kita simak bahasan di bawah ini :
Dewa Poseidon
Dalam dialog Plato, kerajaan Atlantis didirikan oleh dewa bernama
Poseidon dan kerajaan itu dibagi menjadi sepuluh bagian yang diberikan
kepada anak-anaknya. Di tengah benteng ada sebuah kuil suci yang
didedikasikan untuk Poseidon dan istrinya, Cleito.
Dalam Critias, Solon dalam menulis puisinya menterjemahkan nama
dewa itu menjadi “Poseidon”. Poseidon adalah salah satu dari dua belas
dewa Olimpus dalam mitologi Yunani. Domain utamanya adalah lautan, dan
ia disebut “Dewa Laut”. Solon menterjemahkan nama dewa itu karena
kesamaan dalam sifatnya.
Dewa Poseidon yang dipuja oleh orang Atlantis adalah identik dengan Dewa
Baruna, seorang dewa dalam mitologi Nusantara pra-dharma, keduanya
diberi julukan “Dewa Air” atau “Dewa Laut”. Jadi, Solon menterjemahkan
Baruna menjadi Poseidon.
Pulau Kalimantan dulunya pernah dikenal dengan nama Warunapura atau tempatnya dewa Baruna. Selanjutnya, naskah Nagarakretagama
menyebutkan sebuah negara yang berada dalam lingkup pengaruh Majapahit
yang disebut Baruné, kemudian diidentifikasi sebagai Barunai, sebuah
kerajaan yang sekarang dikenal dengan nama Brunei. Sumber-sumber Eropa
selanjutnya pada abad ke-16 menyebut nama pulau itu sebagai Burné oleh
Antonio Pigafetta atau Bornei oleh Duarte Barbosa. Kolonial Belanda dan
Inggris memberi nama pulau tersebut Borneo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar